Senin, 05 Desember 2016

Siklus Konversi Dalam Siklus Pokok SIA



MAKALAH
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
“ Siklus Konversi Dalam Siklus Pokok SIA”
DISUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK 4 :
v Wahyudin Lamuda        ( 14033022 )
v Nisma Nurlita                ( 14033053 )
v Muriani Ahmad              ( 14033062 )
v Mila Novita Bullah         ( 14033103 )
v Veny Siska                    ( 14033105 )
v Friska Nivilia Beati         ( 14033056 )
v I Kade Sedana               ( 14033029 )

Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Luwuk

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah perpajakan  ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi        ( SIA ). Makalah ini membahas tentang “Sikus Konversi Dalam Siklus Pokok SIA”.

            Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan berbagai kendala ,hambatan, dan tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,dan semua itu tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan dari orang-orang yang berada di sekeliling penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Esa, Teman – teman,  Orang tua tercinta, dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Terutama terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Samsidar SE., MM., selaku dosen mata kuliah ini yang selalu memberikan arahan demi terselesaikannya makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.


November, 2016
Penulis



DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................            i
DAFTAR ISI..............................................................................................................            ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang................................................................................................            1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian.......................................................................................................3
2.      Jenis Siklus Konversi......................................................................................3
3.      Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisonal.................................................6
4.      Kegiatan Pokok Siklus Konversi...................................................................13
BAB III PENUTUP
1.      Simpulan.......................................................................................................16
2.      Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18








BAB I
PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepet waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan system informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya.
Misal suatu perusahaan manufaktur akan memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan informasi biaya produksi dan besarnya harga jual produk, jenis produk, kuntitas dan kualitas produk, biaya-biaya yang berhbungan dengan produk misal biaya pembelian bahan, biaya transportasi pengantaran, dan sebagainya.
Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.
Lingkup (scope) sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi untuk tujuan akuntansi yaitu tujuan eksternal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas dan tujuan internal untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen.Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ). Untuk tujuan eksternal biasanya didasarkan pada standar yang ditetapkan oleh otoritas. Misal penyajian laporan keuangan untuk publik, sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi keuangan.
Sebaliknya manajemen sering pula membutuhkan informasi akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk tujuan tertentu, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi akuntansi manajerial.Dalam pembahasan ini akan di bahas tentang salah satu dari empat siklus transaksi dalam sistem informasi akuntansi untuk mencatat kegiatan bisnis.

2.      Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan tentang :
a)      Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ?
b)      Pengertian Siklus Konversi ?
c)      Jenis Siklus Konversi ?
d)     Bagaimana Pola Pengendalian dalam Lingkungan Tradisional ?
e)      Bagiamana Kegiatan Pokok Siklus Konversi ?

3.      Tujuan Penulisan

 Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
a)      Sebagai Syarat untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi
b)      Menjelaskan mengenai semua hal tentang Siklus Konversi







BAB II
PEMBAHASAN


1.     Pengertian

A.    Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  ( SIA ).

Sistemadalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

B.     Pengertian Siklus  Konversi

Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi.


2.     Jenis Siklus Konversi

Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.






       I.            Sistem Produksi

Sistem Produksi terdiri dari :

a)      Pemrosesan Berkelanjutan
b)      Pemrosesan Batch
c)        Pemrosesan Berdasarkan Pesanan

A.    Dokumen Dalam Pemrosesan Batch

Berbagai dokumen yang memicu serta mendukung aktivitas batch, antara lain:

a.       Prakiraan penjualan (sales forecast).
b.      Jadwal produksi (production schedule).
c.       Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material-BOM).
d.      Lembar proses kerja (route sheet).
e.       Perintah kerja, atau perintah produksi (work order/production order.
f.       Lembar perpindahan (move ticket),
g.      Permintaan bahan baku (material requistion).

B.     Proses Produksi Batch

Tahap ini melibatkan dua prosedur: spesifikasi  permintaan kebutuhan bahan baku dan operasional (materials and operations requirement) serta penjadwalan produksi.
Membuat kebutuhan bahan baku untuk sebuah batch dalam perincian produk tertentu adalah menganalisis apa yang dibutuhkan dibandingkan apa yang tersedia dalam persediaan bahan baku. Determinan utama untuk permintaan bahan baku dan kebutuhan operasioanl adalah prediksi penjualan, laporan status persediaan, dan spesifikasi teknis untuk barang jadi.
Ketika memproduksi batch yang nonstandar atau produk yang berdasar pesanan spesifikasi bahan baku dan operasi bisa saja jadi sangat penting karena kebutuhan analisis terperinci yang dibutuhkan untuk membuat BOM dan lembar proses kerja. Hal lain yang juga dihasilkan dari tahap perencanaan dan pengendalian produksi adalah permintaan pembelian (jika dibutuhkan) untuk tambahan bahan baku.
Prosedur kedua yang dilakukan di bawah tahap perencanaan dan pengendalian produksi adalah penjadwalan produk. Jadwal untuk operasi produksi tersebut dibuat oleh staf administrasi penjadwalan produk dan didasarkan pada informasi yang diberikan dalam BOM serta lembar proses kerja. Perintah kerja, lembar perpindahan, dan permintaan bahan baku yang dibuat oleh staf administrasi bagian penjadwalan tersebut berpindah melalui berbagai tempat kerja sesuai dengan lembar proses kerjanya.
Tahap produksi dimulai ketika para pekerja mendapat bahan baku dari staf gudang sebagai ganti dari permintaan bahan baku. Sebagai bukti bahwa tahap produksi ini telah selesai, sebuah salinan dari lembar perpindahan dikirimkan kembali ke bagian perencanaan dan pengendalian produksi untuk memperbarui file perintah kerja terbuka. Setelah menerima lembar perpindahan terakhir, file perintah kerja terbuka akan ditutup. Sdperti yang dapat diperkirakan, tempat kerja juga memiliki peran penting dalam pencatatan biaya jam kerja tenaga keja, pekerjaan ini ditangani oleh para supervisor.
Tahap selebihnya dari sistem produksi adalah pengendalian perseidaa, yang memiliki 3 fungsi penting dalam proses produksi:
1.      Memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan bahan baku dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi.
2.      Personel bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam pembaruan record persediaan bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan lembar pengembalian bahan baku
3.      Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir, bagian pengendalian persediaan akan mencatat produk yang jadi dalam record persediaan barang jadi

C.    Model EOQ

            Tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk meminimalkan biaya persediaan dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi permintaan saat ini. Model persediaan yang paling sederhana dan umum digunakan adalah model jumlah pesanan ekonomi (economic order quantity).
Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan. Parameter penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan. Figur dibawah ini menggambarkan hubungan antara berbagai biaya ini dengan jumlah pesanan. Ketika jumlah pesanan naik, jumlah kegiatan pemesanan menurun, hingga menyebabkan biaya total per tahun untuk memesan menurun. Akan tetapi, ketika jumlah yang dipesan naik, rata-rata persediaan yang dimiliki akan naik,hingga menyebabkan biaya penggudangan persediaan tahunan total akan naik.


    II.            Sistem Akuntansi Biaya

            Subsistem akuntansi biaya dalam siklus konversi mencatat berbagai pengaruh peristiwa yang terjadi dalam proses produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari perintan kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya.
Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses produksi,berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir masukke bagian akuntansi biaya. Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu batch menandakan selesainya proses produksi.


3.     Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional

A.    Otorisasi Transaksi

Berikut ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi dalam siklus konversi:

a)       Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi diotorisasikan oleh bagian perencanaan dan pengendalian produksi melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan kebuthan produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan atas produk (didasarkan pada perkiraan penjualan) dan persediaan baran jadi yang dimiliki.
b)      Lembar perpindahan ditandatangani oleh suprvisor tiap tempat bekerja untuk mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch dan untuk perpndahan produk melalui berbagai tempat kerja
c)       Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi staf gudnag untukj mengeluarkan bahan baku ke berbagai tempat kerja

B.     Pemisahan Tugas

Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan dengan penyimpanan aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku:

a)      Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan baku (raw material- RM) dan barang jadi (FG). Akivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan untukberbagi aktiva ini
b)      Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.
c)      Terkhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku besar sebagai tahap verifikasi, departemen buku besar (genegral ledger) harus terpisah dari departemenn yang mencatat buku pembantu berbagai akun. Oleh karenanya, departemen GL secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan akuntansi biaya.

C.    Supervisi

Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus konversi:
           
a)      Supervisor dlam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses produksi.
b)      Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan waktu kerja.

D.    Pengendalian Akses

Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva:
v  Akses Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi mempengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan
a)      Perusahaan seringkali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang , tempat kerja produksi dan gudang barang jadi. Metode pengendalian yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas keamanan, peraltan pengamatan, dan berbagai sensor serta alarm elektronik.
b)      Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses. Untuk mendapatkan tambahan jumlah akan membutuhkan otorisasi khusus dan dokumentasi formal.
v  Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan dapat dimanioulasi melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang mengendalikannya. Dalam siklus konversi,berbagai dokumen yan penting meliputi permintaan bahan baku, permintaaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja karyawan.

E.     Pencatatan Akuntansi

Tujuan dati teknik pengendalian ini adalah untuk membuat audit untuk tiap transaksi. Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP dan file persediaan barang jadi.

F.     Verifikasi Independen

Berbagai tahapan verifikasi siklus konversi dilakukan berikut ini:

a)      Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang diambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekrjaan dengan standar yang telah ditetapkan.
b)      Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan perpindahan total produk dari WIP hingga barang jadi.
c)      Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi persediaan bahan baku dna persediaan barang jadi yang dimiliki melalui perhitungan fisik.

G.    Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Dalam dua dekade terakhir ini, proses menufaktur mengalami banyak perubahan radikal karena perusahaan ingin mencapai status kelas dunia. Sejak pertengahan tahun 1970-an,berbagai factor yang menetukan keunggulan kom-petitif telah bergeser dari penekanan pada biaya saja ke penekanan pada kepuasan pelanggan,keanekaragaman produk, dan kemampuan untuk merespon secara cepat perubahan permintaan pelanggan.


H.    Fleksibilitas Produksi

                  Para pelanggan modern menginginkan produk berkualitas, mereka menginginkannnya dengan segera dan ingin ada berbagai pilihan. Profil permintaan ini membebankan konflik dasar bagi produsen tradisional, yang orientasi pada lingkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya produk yang  tinggi

I.       Reorganisasi

Menghambat sehingga tidak efektif dalam lingkungna ini.
      Sebaliknya, para pesaing kelas dunia memenuhi berbagai tantangan konsumerisme modern
mealalui sistem produksi fleksibel.



J.      Fisik Fasilitas Produksi

            Proses produksi tradisional cenderung berubah sedikit-sedikit selama beberapa tahun menjadi aktivitas yang berurutan. Produk bergerak dan mundur serta melintasi ruang pabrik, serta naik dan turun mealalui berbagi aktivitas yang berbeda. Ketidakefisienan yang inheren dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya penanganan,waktu konversi dan bahkan persediaan dalam proses produksi. Selain itu, karena aktivitas produksi biasanya diatur di sepanjang garis fungsional, terdapat tendensi adanya kecurigaan antar karyawan.

K.    Otomatisasi Proses Produksi

            Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih efisien dan kernanya menjadi lebih kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan peningkatan kualitas.

a)      Produksi Tradisional

            Linkungan produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing dikendalikan oleh seorang operator. Mesin-mesin ini dan operatornya diatur menjadi berbagai bagian fungsional, seperti pencampuran, pemotongan,dan pengelasan.
teknologi yang berdiri sendiri
            Teknologi yan berdiri sendiri menggambarkna lingkungan dengan keberadan otomatisasi dalam bentuk (pulau) yan terpisah-pisah dan yang berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yan Dikendalikan Numerik Komputer (Computer Numerical Controlled- CNC) yang dapat melakukan beberapa operasi dangan keterlibatan manusia yan lebih sedikit. Mesin CNC berisi berbagai program komputer untuk semua bagian yang diproduksi oleh mesin tersebut.

b)      Penyedehanaan Proses

            Penyederhanaan proses berfokus  pada pengurangan kompleksitas tata letak fisik produksi di lantai pabrik.Berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu lokasi.




c)      Produksi Yang Diintegrasikan Dengan Komputer

            Produksi yang diintegrasikan dengan komputer adalah lingkungan yang terotomatisasi penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi.
v  Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak perusahaan dapat meningkatkan produktifitas da profitabilitasnya dengan mengganti forklif beserta operator manusianya dengan sistem penyimpanan dan penarikan otomatis. Manfaat operasional dari teknologi AS/RS ini jika dibandingkan dengan sistem manual meliputi penurunann kesalahan, perbaikan, pengandalian persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.
v  Robotica.Melibatkan penggunaan robot, mesin CNC khusus yang digunakan dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai pekrjaan berbahaya dan monoton yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.

d)     Desain Berbantuan Komputer

            Para teknisi menggunakan desain berbantuan komputer (computer aided design –CAD) untuk mendesain produk yang lebih baik secara lebih cepat. Sistem CAD meningkatkan produktivitas teknisi, meningkatkan akurasi dengan otomatisasi pekerjaan desain yang berulang, memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsif pada permintaan pasar, dan menghubungkan sistem CAM dan MRP II, serta lingkungan eksternal.
Teknologi CAD telah sangat banyak mempersingkat waktu antara desain awal denganakhir. Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan produksinya secara cepat dengan perubahan dalam permintaan pasar. Komunikasi ini juga memungkinkan produsen kelas dunia untuk menerima spesifikasi desain secara elektronik dari para pelanggan dan pemasoknya untuk dipertimbangkan.

e)      Produksi Berbantuan Komputer

Produksi berbantuan komputer (computer aided manufacturing-CAM) berfokus pada pabrik dan penggunaan komputer untuk mengendalikan proses produksi secara fisik. Kini, CAM mebrikan presisi, kecepatan, dan pengendalian yang lebih baik daripada proses produksi oleh manusia. Tujuan dibalik CAM adalah untuk menggantikan tenaga kerja melalui otomatisasi. Sistem CAM memonitor dan mengendalikan proses produksi serta urutan pekerjaan malalui penggunaan pengendali proses, pengendali numerik, dan perlengkapan robot. Beberapa keuntungan dari penggunaan sistem CAM yaitu peningkatan produktivitas proses, perbaikan perkiraan biaya dan waktu, perbaikan pengawasan proses, perbaikan kualitas proses, penurunan waktu penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga kerja.

f)       Pengurangan Persediaan

Simbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam menggurangi persediaan. Perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan untuk beberapa hari atau kadang hanya untuk beberapa jam.




L.     Kualitas Produk

Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas dunia. Pertama, kualitas yang buruk sangat mahal untuk perusahaan, Kedua, kualitas adalah dasar persaingan produsen kelas dunia.


M.   Perubahan Dalam Pelaporan Informasi

a)      Manajemen Aktivitas

Manajemen aktivitas harus merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk perbaikan. Terdapat dua tujuan dasar yan mengarahkan para manajer dalam tantangan ini:
ü  Para manajer harus harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang menghasilkan manfaat maksimal
ü  Para manajer harus mencari cara untuk memperbaiki berbagai faktor yang paling penting bagi para pelanggarnya.
v  Mengevaluasi Aktivitas Produksi. Kebutuhan informasi mengenai informasi telah mengarahkan pada perkembangan generasi kedua ABC. Dimensi yang vertikal adalah model pembebanan biaya. Dimensi ini menunjukkan dahulu alokasi biaya ke aktivitas baru ke objek biaya. Dimensi horizontal adalah model proses. Dimensi ini mencerminkan kebutuhan perusahaan akan kategori informasi baru mengenai penyebab timbulnya aktivitas dan pengukuran kinerja untuk berbagai aktivitas tersebut.
v  Mengidentifikasi Aktivitas yang Tidak Penting. Aktivitas tidak penting tidak menambah nilai dan seharusnya ditiadakan. Contohnya, dalam lingkungan produksi tingkat cacat nol, aktivitas pengendalian kualitas tradisional pada akhir proses menjadi tidak penting. Begitu pula, dalamlatar belakang ini, aktivitas akuntansi tradisional untuk menghitung varian penggunaan bahan baku dan akuntansi untuk menghitung pembuangan tidak meiliki nilai bagi perusahaan.
v  Mngidentifikasi penggerak biaya Pengurangan aktivitas yang tidak penting tergantung pada identifikasi penggerak biaya secara tepat. Penggerak biaya (cost driver) adalah penyebab timbulnya biaya. Para manajer tidak dapat mengelola aktivitas yang tidak penting kecuali mereka memahami tekanan penggeraknya.
v  Membandingkan aktivitas dengan baku mutu. Dalam menilai tambahan nilai aktivitas, para manajer sering kali membandingkan berbagai aktivitas utama dengan aktivitas yang sama di perusahaan tersebut atau di perusahaan lain. Hal ini disebut sebagai penentuan baku mutu (benchmarking).
v  Membuat hubungan antara aktivitas utama. Koordinasi yang efektif membutuhkkan informasi yang menghubungkan pegambilan keputusan dan ukuran kinerja denga faktor kunci keberhasilan (critical succes factor-CSF) perusahaan. CSF adalah bagian-bagian yang begitu penting hingga kegagalan dalam memenuhi salah satu diantaranya akan menyebabkan perusahaan gagal. Walaupun CSF dapat berbeda antar perusahaan, berbagai kategori umum berikut ini berlaku di kebanyakan perusahaan.


N.    Sistem Informasi Kelas Dunia

Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information syste-WCIS) adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.

O.    Karakteristik Sistem Informasi Tradisional

Lingkungan produksi tradisional, teknologi umumnya digunakan secara tidak beraturan dan tanpa rencana. Hasilnya adalahberbagai teknologi berdiri sendiri yang tidak terintegrasi dan sering kali dapat diintegrasikan hanya dengan biaya yang tinggi. Teknoogi informasi yamg digunakan, oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri atas sebuah mainframe yang nmenangani berbagai fungsi utama akuntansi. Mainframemungkin akan memiliki beberapa jenis perhitungan biaya pekerjaan dan sistem pengendalian persediaan untuk barang jadi dan bahan baku. Akan tetapi dalam banyak lingkungan produksi traadisional, sistem akuntansi biaya tetap dalam komputer pribadi (personal computer-PC) terpisah. Produsen tradisional menggunakan PC untuk mengatasi masalah bisnis independen, dam konektivitias ke mainframe melalui jaringan adalah hal terakhir yang diperkirakan dan dianggap menyulitkan. Sistem informasi produsen tradisional dangat tergantung pada transaksi berbasisi kertas, yang harus dimasukkan dan dimasukan kembali ke komputer sejalan dengan perpindahan dokumen kertasnya dari satu bagian ke tempat kerja, atau ke bagian berikutnya. Jaringan telekomunikasi produsen tradisional biasanya dibatasi untuk lingkungan internal perusahaan.


4.     Kegiatan Pokok Siklus Konversi :
A.      Perencanaan Produksi
B.      Permintaan Bahan Baku
C.      Penugasan Karyawan
D.      Akuntansi Biaya
Berikut Penjelasannya,
A.    Perencanaan Produksi :
  • Menetapkan jadwal produksi, jenis barang yang akan diproduksi, banyak unit yang diproduksi dan anggaran biaya produksi.
  •  Membuat rancangan barang – barang yang akan diproduksi.
  •  Menyusun bill of materials atau rincian bahan baku
  • Membuat MRP (Material Requirement Plan) yaitu kebutuhan bahan baku selama proses produksi
  • Menyiapkan penugasan karyawan
  • Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
B.     Permintaan Bahan Baku :
  • Menyiapkan bahan baku dan bahan penolong kepada bagian gudang dengan menggunakan Material Requisition Form.
  • Dalam Material Requisition Form, informasi yang paling penting adalah kode dan nama barang, jumlah unit barang yang diminta dan yang dapat dipenuhi oleh bagian gudang, tanda tangan.
C.    Penugasan Karyawan:
  • Penugasan karyawan dengan baik agar tercipta iklim kerja yang stabil.
  • Masing – masing head Dept. harus dapat memperhitungkan penugasan dan pendapatan karyawannya, hal ini bisa dikontrol dengan menggunakan Kartu Kerja Karyawan, didalam kartu tersebut terdapat Jadwal Penugasan, Perhitungan pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.
  • Pada akhir bulan dari Kartu Karyawan ini dibuatkan Laporan Penugasan Karyawan
D.    Akuntansi Biaya :

            Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan matauang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
  • Menurut Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
·         Menurut Carter dan Usry
Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis.
v  Manfaat Akuntansi Biaya :
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

v  Sistem Akuntansi Biaya :

l  Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya)
                        Sistem Pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya.
l  Standart Cost System( Sistem Harga Pokok Standart)
                        Sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok yang telah ditentukan /ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.

v  Sistem Pengumpulan Harga Pokok :
  1. Job Order Cost
                        Suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak.
      ii.            Process Cost
                        Metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu.











BAB III
PENUTUP


1.     Simpulan
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi. Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi. Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi. Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.

2.    Saran

Penulis sangat berharap isi dari makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Selain itu, penulis juga berharap agar kedepannya penerapan dan penggunaan  SIA bisa dilakukan oleh semua entitas dengan optimal  agar memeperoleh hasil yang maksimal.
















DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji, 2005. Sistem Informasi Akuntansi
, Edisi Kedua; Yogyakarta : Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN.

Mulyadi, 2005. Sistem Informasi Akuntansi
, Edisi Ketiga; Jakarta : Bagian penerbitan Salemba Empat.

La Midjan, 2006.Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat

Sumber Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar