KARYA TULIS ILMIAH
BAHASA INDONESIA
“Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa”
I Kadek Agus Sedana Yasa
|
FAKULTAS EKONOMI Prodi Akutansi ( A )
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
LUWUK
Tahun
Akademik 2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang
Maha Esa Karena
atas rahmat dan
karunianya lah, maka
pada akhirnya penulis
bisa menyelesaikan tugas
berbentuk karya tulis
ilmiah atau yang
biasa disebut KTI
ini.
Tidak lupa
juga penulis mengucapkan
terima kasih kepada
Dosen pembimbing
khususnya yang berkaitan
dengan tugas ini,
yakni IbuJILATI EMBA, S.pd. M.Pd karena
berkat beliaulah maka kini
tugas ini dapat
terselesaikan.
Selain itu, dukungan
dari semua pihak
termasuk teman -
teman telah bisa
mendorong penulis agar
bisa menyelesaikan tugas
ini. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis sadar
KTI ini jauh
dari kesempurnaan. Kritik
dan saran yang
membangun sangat penulis
harapkan demi kinerja
yang lebih baik
kedepannya.
Februari, 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………………………………ii
Bab I
Pendahuluan……………………………………………………………………1-2
A.
Latar Belakang
Masalah…………………………………………………….1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C.
Tujuan Penelitian……………………………………………………………..2
D.
Manfaat Penelitian……………………………………………………………2
Bab II
Kajian Pustaka Dan
Kajian Teori……………………………………….3-7
A.
Kajian
Teori…………………………………………………………………..3-5
B.
Penelitian Yang
Relevan…………………………………………………….6
C.
Kerangka Berfikir……………………………………………………………6-7
D.
Hipotetis Tindakan……………………………………………………………7
Bab III
Metode
Penelitian…………………………………………………………..8-9
A.
Desain Penelitian……………………………………………………………...8
B.
Defenisi Operasional
Variabel Penelitian…………………………………8
C.
Populasi Dan
Sampel Penelitian……………………………………………8-9
D.
Metode Yang
Digunakan ( Index
Card Match )……………………….9
Bab IV
Hasil Penelitian……………………………………………………………10-19
A.
Penjabaran Tentang
Metode Index Card
Match………………………10-16
B.
Penerapan Index
Card Match Dalam
Pembeljaran IPS Di
SDN Damai Makmur
( Kelas IV Semester
II )………………………………………..16-19
Bab V
Penutup…………………………………………………………………………20
A.
Simpulan…………………………………………………………………………20
B.
Saran……………………………………………………………………………20
Daftar pustaka………………………………………………………………………..21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Setiap individu
ingin mempunyai pendidikan yang
tinggi. Dengan pendidikan,
mereka mampu menciptakan
peluang dan memanfaatkan
peluang itu menjadi sesuatu
yang bernilai positif.
Pendidikan formal bisa di
dapat hanya dengan
bersekolah. Pendidikan merupakan
bekal untuk masa
depan.
Prestasi belajar
siswa secara Akademis
tergantung dari individu
itu sendiri (factor internal) dan
lingkungan pergaulan yang
bisa menempatkan mereka
pada peran – peran yang
ada (factor eksternal). Kedua
factor inilah yang
menjadi tolak ukur
seorang siswa di
katakana berhasil.
Dalam memperoleh
prestasi belajar yang
baik, tentu ada
upaya - upaya
yang harus dilakukan
dalam proses peningkatan
tersebut. Banyak cara
bisa kita lakukan
dan banyak cara
juga yang bisa
membuat kita menjadi
terhambat. Di perlukan
kesadaran yang baik
tentang pentingnya pendidikan
dengan kaitannya terhadap
prestasi belajar seorang
siswa. Oleh karena
itu, Penulis memutuskan
untuk meneliti upaya
meningkatkan prestasi belajar
siswa yang terdapat
dalam lingkungan Penulis.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana upaya
meningkatkan prestasi belajar
seorang siswa di
bidang Akademis?
1
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah
untuk mengetahui upaya – upaya
untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya
di bidang Akademis.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat Penelitian
ini antara lain :
1. Bagi Peneliti,
sebagai bukti dari
pengumpulan tugas sekolah
yang dapat di
pertanggung jawabkan peneliti
baik kepada pribadi
maupun orang lain.
2. Bagi Peneliti
lain, laporan ini
bisa di jadikan
acuan atau referensi
bilamana peneliti lain
ingin melakukan riset
yang sejenis.
3. Bagi Sekolah, laporan ini
bisa di jadikan
koleksi umum perpustakaan
agar bisa menjadi
bahan ataupun contoh
dari penelitian – penelitian lain.
4. Bagi Siswa,
penelitian ini bisa
di jadikan gambaran
- gambaran umum
maupun sampel untuk pengintrospeksian diri.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI
A.
Kajian Teori
1. Pengertian
Belajar
Menurut
Mulyasa ( 2005:189 ) bahwa belajar
pada hakikatnya merupakan usaha sadar
yang di lakukan individu untuk memenuhi kebutuhannya.
Setiap kegiatan belajar
yang di lakukan
oleh peserta didik
akan menghasilkan perubahan
- perubahan dalam
dirinya, yang oleh
Bloom ( 1974 ) di kelompokkan
ke dalam Kognitif,
Afektif, dan Psikomotor.
2. Pengertian Prestasi
Belajar
Prestasi
belajar adalah hasil
yang di capai
oleh seseorang setelah
dia melakukan perubahan
belajar, baik di
sekolah maupun di
luar sekolah. Di
dalam Webster’s New
Internasional Dictionary mengungkapkan
tentang prestasi belajar
yaitu :
“Achievement test a
standardized test for
measuring the skill
know ledge by
person in one
more lines of
work a study”
( Webster’s New Internasioanl Dictionari,
1951 : 20 ).
Artinya : “Prestasi
adalah suatu standart
test untuk mengukur
kecakapan atau pengetahuan
bagi seseorang di
dalam satu atau
lebih dari garis
- garis pekerjaan
dan belajar.
3.
Keaktifan Belajar
Pada
hakekatnya keaktifan belajar
terjadi dan terdapat
pada semua perbuatan
belajar, tetapi kadarnya yang
berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatannya,
materi yang dipelajari
3
dan tujuan yang hendak dicapai (Hamalik, 2003).
Sedangkan menurut
Dimyati dan Mudjiono
(2009) mengemukakan keaktifan
siswa dalam peristiwa
pembelajaran mengambil beraneka
bentuk kegiatan fisik
yang dapat diamati. Contoh kegiatan fisik tersebut telah
dikemukakan oleh Usman (2011) yaitu
meliputi aktivitas visual
yang meliputi membaca,
menulis, melakukan
eksperimen, dan demonstrasi.
Aktivitas lisan meliputi
bercerita, membaca sajak, Tanya jawab, diskusi dan menyanyi.
Aktivitas mendengarkan meliputi mendengarkan
penjelasan guru, ceramah, pengarahan. Aktivitas gerak seperti senam,
atletik, menari, melukis dan aktivitas
menulis seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat. Setiap jenis aktivitas tersebut memiliki
bobot yang berbeda tergantung pada tujuan
mana yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
Selain itu,
Usman (2011) juga
mengemukakan bahwa keaktifan
meliputi interkasi guru
dengan siswa dan
siswa dengan siswa
lainnya. Interaksi tersebut
memiliki berbagai macam pola interaksi diantaranya :
G Komunikasi sebagai
aksi ( satu arah )
M M M
4
G Ada
balikan ( Feed back
) bagi guru,
tidak
ada
interaksi antar siswa
( komunikasi sebagai
Interaksi
).
M
M M
G Ada
balikan bagi guru
atau siswa saling
belajar
satu sama lain.
M MM
Menurut Sudjana
(1991) keaktifan belajar
siswa dapat dilihat
berdasarkan indikator
keaktifan siswa yaitu
turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan
permasalahan, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak,
memahami persoalan yang
dihadapinya, berusaha mencari
berbagai informasi yang
diperlukan untukpemecahan masalah,
melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan
5
petunjuk
guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya,
melatih diri dalam
memecahkan soal atau
masalah sejenis, kesempatan menggunakan
atau menerapkan apa
yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yangdihadapinya.
Melalui indikator
keaktifan siswa, guru
dapat melihat apakah
siswa telah melakukan aktivitas
belajar yang diharapkan
atau tidak. Keaktifan
belajar tidak semata-mata muncul
karena siswa tetapi
guru juga harus
berusaha untuk memunculkan suasana
belajar yang aktif
sehingga siswa dapat
terpacu untuk aktif dalam belajar.
B.
Penelitian Relevan
Penelitian yang
dilakukan oleh Ervan
Yopi Putranto ( 2011 )
dengan judul peningkatan prestasi belajar
pada siswa kelas V
SDN Pesanggrahan 02
Kota Batu. Hasil
penelitiannya adalah melalui
penerapan metode pembelajaran
yang baik maka
dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Selain
itu, penelitian yang
serupa juga dilakukan
pleh Ahmini ( 2011 )
dengan judul peningkatan
kualitas pembelajaran pada
siswa kelas 3 SDN
Kandri kota Semarang.
Berdasarkan beberapa
penelitian yang sudah
dilakukan menunjukkan bahwa
peningkatan prestasi belajar
siswa dilakukan dengan
penerapan prestasi belajar
siswa.
C.
Kerangka
Berfikir
Terdapat berbagai permasalahan yang
dihadapi diantaranya siswa
tidak mengetahui metode
apa yang tepat
digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar.
Kerangka berfikir
kemudian dikembangkan untuk
menjawab dan menjelaskannya.
6
Hal tersebut
menggunakan Skema :
Metode
yang digunakan
|
Upaya peningkatan
prestasi belajar
|
X Y
D. Hipotetis Tindakan
Berdasarkan
kajian teori dan
kerangka berfikir diatas
bahwa terdapat berbagai
permasalahan diantaranya ketidaktahuan
siswa tentang metode
yang digunakan. Hipotetis
dalam penelitian ini
adalah melalui metode Index
Card matchdiharapkan dapat
meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa
dikelas IV Semester II SDN DAMAI
MAKMUR.
7
BAB III
A. Desain Penelitian
Desain
penelitian ini menggunakan
metode Cross Sectional,
desain penelitian semacam
ini mendalami tentang
dinamika korelasi antar
beberapa factor resiko
dan dampaknya. Desain
seperti ini menggabungkan
pendekatan dan juga
pengumpulan data dalam
satu waktu tertentu
secara bersamaan. Terdapat hubuangan
antara satu variabel
dengan variabel lainnya
dengan desain ini.
B. Defenisi Operasional
Variabel Penelitian
1.
Variabel Bebas
Variabel
bebas adalah variabel
yang diselidiki pengaruhnya.
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah metode
yang digunakan ( X )
dan upaya peningkatan
prestasi belajar siswa
( Y ).
2.
Variabel Terikat
Variabel
terikat disebut juga variabel
control. Variabel terikat
dalam penelitian ini
adalah upaya prestasi
belajar siswa.
C.
Populasi
dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam
penelitian ini termasuk
populasi terbatas. Karena
populasi ini jumlahnya
terbatas sesuai dengan
yang dimagsud. Populasi
dalam penelitian ini
adalah
8
siswa
kelas IV semester
2 SDN Damai Makmur.
2. Sampel
Metode
index card match
digunakan dalam menentukan
sampel. Metode ini
merupakan cara aktif
dan menyenangkan untuk
meninjau ulang materi
pelajaran. Melalui metode
ini memungkinkan siswa
untuk dapat belajar
secara mandiri nmaupun
dengan siswa lain.
D. Metode Yang Digunakan
( Index Card
Match )
Metode
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Index
card match yang lebih
lanjut akan dijabarkan dalam
Bab IV.
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Penjabaran Tentang Metode
Index Card match
Menurut Silberman
(2006) index card
match merupakan cara aktif
dan menyenangkan untuk meninjau
ulang materi pelajaran. Melalui
metode ini memungkinkan siswa
untuk dapat belajar secara mandiri maupun dengan siswa lain.
Menurut
Juntak Margana (2010) Index Card Matchmerupakan
metode pembelajaran yang
menuntut siswa untuk
bekerja sama dan
dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa
atas apa yang
dipelajari dengan cara
yang menyenangkan.
Sedangkan menurut
Suwarno (2010) Metode Index
CardMatch dikenal juga dengan
istilah “mencari pasangan
kartu” metode ini
digunakan untuk mengulang
materi pembelajaran yang telah
diberikan sebelumnya dan
berpotensi membuat siswa senang.
Metode
pembelajaran index card matchadalah metode pembelajaran aktif dan menyenangkan
yang cara kerjanya
adalah mencari pasangan
kartu dimana kartu tersebut berisi kartu soal dan kartu jawaban
yang menuntut siswa untuk bekerja sama dalam mencari pasangan kartu.
Metode ini tepat digunakan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan
belajar karena melalui
metode index card
matchsiswa dapat berinteraksi
dengan guru ataupun siswa lainnya. Selain itu siswa juga dapat menggali kembali
pengetahuan yang diperolehnyaselama mengikuti pembelajaran.
Menurut Suprijono (2011) langkah-langkah
pembelajaran metode index card match
10
adalah sebagai berikut :
a.
Buatlah potongan-potongan kertas
sebanyak jumlah siswa
yang ada di
dalam kelas.
b.
Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c.
Pada separuh bagian,
tulis pertanyaan tentang
materi yang akan
dibelajarkan setiap kertas berisi satu pertanyaan.
d.
Pada separuh kertas
lain, tulis jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan yang
telah dibuat.
e.
Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f.
Setiap siswa diberi
satu kertas. Jelaskan
bahwa ini adalah
aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain
mendapatkan jawaban.
g. Mintalah kepada siswa untuk menemukan
pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan
pasangan, jelaskan kepada
mereka untuk duduk
berdekatan. Jelaskan juga agar
mereka tidak memberitahu
materi yang mereka
dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah
semua siswa menemukan
pasangan dan duduk
berdekatan, mintalah kepada setiap
pasangan secara bergantian
untuk membacakan soal
yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya
soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
i.
Akhiri proses ini dengan membuat klasifikasi dan kesimpulan.
Sedangkan
menurut Silberman (2006) langkah-langkah pembelajaran metode Index card
matchadalah sebagai berikut:
a.
Pada kartu index
yang terpisah, tulislah
pertanyaan tentang apapun
yang diajarkan di kelas. Buatlah
kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama
dengan setengah
11
jumlah siswa. Pada
kartu yang terpisah,
tulislah jawaban atas
masing – masing pertanyaan itu.
b. Campurlah dua kumpulan kartu itu dan
kocoklah beberapa kali agarbenar-benar tercampur.
c.
Berikan satu kartu
untuk satu siswa.
Jelaskan bahwa ini
merupakanlatihan pencocokan.
Sebagian siswa mendapatkan
pertanyaan tinjauandari sebagian siswa mendapatkan
pertanyaan tinjauan dan
sebagian lain mendapatkan
kartu jawabannya.
e. Perintahkan siswa
untuk mencari kartu
pasagan mereka. Bila
sudahterbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untukmencari tempat duduk bersama. (katakan
pada mereka untuk
tidak mengungkapkan kepada
pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).
f. Bila
semua pasangan yang
cocok telah duduk
bersama, perintahkan tiap pasangan
untuk memberikan kuis
pada siswa lain
dengan membacakan kertas kertas
pertanyaan mereka dan
menantang siswa lain
untuk memberikan jawabannya.
Metode
index card matchmerupakan sebuah
permainan mencocokkan kartu soal
dan kartu jawaban
yang sesuai melalui
interaksi dan kerjasama
antar siswa. Kartu yang digunakan
disini berupa potongan-potongan kertas yang dibuat menarik. Bahan ajar yang
disajikan dalam index card
matchtidakdisajikan dalam bentuk jadi, Karena bahan yang ditulis didalam kartu soal dapat disajikan dalam
bentuk soal-soal yang ditulis tidak lengkap ataupun dapat ditulis dengan suatu
pertanyaan. Penyajian materi index card
match dapat disajikan bermacam-macam sesuai
materi yang dipelajari dan kreatifitas yang
dimiliki guru dalam membuat kartu-kartu ,
agar materi yang dipelajari dapat
dengan mudah
12
dipahami
oleh siswa. Tipe
soal dalam kartu bermacam-macam tergantung
dari materi yang
dipelajari dan tujuan
yang akan dicapai.
Selain meningkatkan
tingkat pemahaman siswa,
metode index card
matchjuga dapat memaksimalkan
aktifitas siswa dalam
belajar untuk memperoleh
salah satunya dengan cara saling berinteraksi untuk memperoleh
informasi. Informasi yang telah didapatkan
akan disampaikan pada
siswa lain agar
semua siswa dapat mengetahui informasi
yang didapatkan dari
setiap pasangan. Metode index
cardmatch melatih siswa untuk belajar dari temannya sehingga perolehan informasi tidak hanya didapatkan dari guru
namun dapat juga didapatkan dari temannya.
Dalam penelitian
ini peneliti berupaya
agar yang memiliki
kreatifitas untuk mengisi kartu
soal dan kartu
jawaban adalah siswa
sendiri dari pengetahuan
yang sudah didapatkannya selama
proses belajar berlangsung.
Untuk mengantisipasi
kesamaan siswa dalam
mengisi kartu soal
dan kartu jawaban
guru terlebih dahulu menetukan tema sesuai materi yang akan
digunakan dalam metode index card match. Permainan pencocokkan kartu soal dan
kartu jawaban dapat digunakan sebagai soal latihan dari materi yang sudah
dipelajari dan akan diujikan untuk dirinya sendiri dan teman yang lain.
Melalui index card matchdapat pula
diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
yang dipelajari.Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode index card
match dalam penelitian ini sebagai berikut
a.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari terlebih dahulu pada siswa
b.
Siswa bermain index card match atau pencocokkan kartu
c. Guru memberikan kartu tema kepada siswa
dan setiap siswa mencari pasangan
13
d. Siswa
yang sudah mendapatkan
tema yang sama
duduk berdampingan sambil menunggu teman lain mendapatkan
pasangan teman
e.
Siswa berpasangan untuk
mengisi satu kartu
soal dan satu
kartu jawaban berdasarkan tema
yang diperoleh
f.
Setiap siswa mengumpulkan kartu yang sudah dibuatnya
g.
Setelah semua kartu terkumpul guru mengacak semua kartu
h.
Siswa diminta mengambil satu kartu secara acak
i.
Siswa yang sudah mendapat kartu tidak boleh melihat isi kartu tersebut
sebelum semua siswa sudah mendapatkan kartu
j.
Siswa mulai mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya
k.
Siswa yang sudah
berpasangan duduk berdampingan
sambil menunggu teman lain mendapatkan pasangannya
l.
Setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan pertanyaan pada
siswa lain dan meminta siswa lain keculi pasangannya untuk menjawabnya
m. Siswa yang memegang kartu jawaban memberikan
tanggapan dari jawaban yang diberikan
oleh temannya
n.
Siswa membuat rangkuman
dari pengetahuan yang
didapatkannya dari permainan
kartu tersebut.
Menurut Handayani
dalam Margana (2010)
menyatakan bahwa terdapat
kelebihan
dan kelemahan metode index card match sebagi
berikut
1). Adapun kelebihan dari metode index card
matchyaitu :
14
a. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegitan
belajar mengajar
b. Materi pelajaran yang disampaikan lebih
menarik perhatian siswa
c. Mampu menciptakan suasana belajar yang
aktif dan menyenangkan
d. Mampu
meningkatkan prestasi belajar
siswa mencapai tarafketuntasan
belajar
e. Penilaian dilakukan bersama pengamat dan
pemain
2) Adapun kekurangan dari metode index card
match yaitu :
a. Membutuhkan waktu
yang lama bagi
siswa untuk menyelesaikan
tugas dan prestasi.
b. Guru harus meluangkan waktu yang lebih
lama untuk membuat persiapan
c. Guru
harus memiliki jiwa
demokratis dan ketrampilan
yang memadai
d. Menuntut sifat tertentu dari siswa atau
kecenderungan untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah
e.
Suasana kelas menjadi “gaduh” sehingga dapat mengganggu kelas lain
Berdasarkan kelebihan
dan kekurangan metode
index card match sebisa mungkin guru dituntut untuk
dapat mengantisipasi kekurangan yang
terdapat dalam penerapan metode index
card match terutama penerapannya
dalam pembelajaran. Antisipasi
tersebut dapat diwujudkan
guru melalui berpikir
kritis, inovatif dan kreatif dalam melaksanakan suatu
pembelajaran agar siswa dapat belajar secara aktif. Metode index
card match dirasa cocok
untuk diterapkan dalam
pembelajaran umum karena
metode index card
match merupakan salah satu
metode pembelajaran aktif dimana siswa akan terlibat langsung
dalam membangun pengetahuannya, menarik perhatian siswa karena ada unsur permainan
yang dapat membangun kebersamaan dan keakraban antar siswa.
15
B.
Penerapan Metode Index Card Match Dalam
Pembelajaran IPS Di SDN Damai Makmur ( Kelas IV Semester II )
Metode
pembelajaran index card match merupakan
“metode mencari pasangankartu”
metode ini digunakan
untuk mengulang materi
pembelajaran yang telahdiberikan sebelumnya dan
berpotensi membuat siswa
senang (Suprijono, 2011).
Sejalan dengan
itu menurut Silberman
(2002) salah satu
cara yang pasti
untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan
mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Dalam
metode index card match siswa
dituntut untuk berpasangan
dan bekerja sama
dalam kegiatan belajar sehingga kegiatan
belajar terasa lebih
menyenangkan namun tetap
dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Dalam
penelitian ini penerapan
metode index card matchpada
pembelajaran IPS akan lebih difokuskan pada kegiatan siswa. sebelum
bermain index card matchguru
memfasilitasi siswa dengan kartu soal dan
kartu jawaban, selain itu guru juga memberikan kartu-kartu
tema pada setiap
siswa untuk menghindari
kesamaan soal dan jawaban yang
telah dibuat siswa. Dari kartu-kartu tersebut terlebih dahulu siswa minta untuk
mencari pasangan tema
yang sesuai. Setelah
siswa mendapatkan pasangan tema,
siswa diminta mengisi kartu berdasarkan tema
yang didapatkannya, kemudian siswa diminta untuk mencari pasangan kartu.
16
Metode
index card matchdalam penelitian ini akan diterapkan di SD Negeri Damai Makmur dalam pembelajaran IPS kelas IV semester II.
Adapun rencana kegiatan pembelajaran dengan metode index card match sebagai
berikut :
1.
Kegiatan awal
Pada
tahap awal, guru
memberikan beberapa pertanyaan
seputar materi yang akan
dipelajari. Untuk membangkitkan
minat dan keaktifan
siswa guru mengajak siswa bernyanyi bersama agar
tercipta suasana kelas yang menyenangkan. Kemudian guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari.
2.
Kegiatan inti
Pada tahap ini
ada tiga tahap
yang sangat penting
yang harus dijalankan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
Pada
tahap eksplorasi yang harus dilakukan guru adalah
a.
Guru melibatkan siswa
dalam mencari informasi
tentang materi yang
akan dipelajari
b.
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang
dimiliki siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga dapat tercipta
pembelajaran yang interaktif.
c.
Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran pada siswa
Pada
tahap elaborasi yang dilakukan siswa adalah
a.
Siswa bermain index card match atau pencocokkan kartu
b.
Setiap siswa mencari
pasangan tema yang
sama dari tema
yang sudahditetapkan guru
17
c. Siswa yang sudah mendapatkan tema yang sama duduk
berdampingansambil menunggu teman lain mendapatkan pasangan tema
d. Siswa berpasangan
untuk mengisi satu
kartu soal dan
satu kartu jawaban berdasarkan tema yang diperoleh
e.
Setiap siswa mengumpulkan kartu yang sudah dibuatnya
f.
Setelah semua kartu terkumpul guru mengacak semua kartu
g.
Siswa diminta mengambil satu kartu secara acak
h. Siswa yang
sudah mendapat kartu
tidak boleh melihat
isi kartu tersebutsebelum semua
siswa sudah mendapatkan kartu
i.
Siswa mulai mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya
j. Siswa yang sudah berpasangan duduk berdampingan
sambilmenunggu teman lain mendapatkan pasangannya
k. Setiap pasangan
maju ke depan
kelas untuk membacakan
pertanyaanpada siswa lain dan meminta siswa lain keculi pasangannya
untuk menjawabnya
l. Siswa yang
memegang kartu jawaban
memberikan tanggapan dari
jawaban yang diberikan oleh temannya
m.
Siswa membuat rangkuman
dari pengetahuan yang
didapatkannya dari permainan
kartu
Pada
tahap kolaborasi
18
a. Guru memberikan
umpan balik berupa
penjelasan dari pengetahuan pengetahuan yang telah diperoleh
siswa selama bermain kartu secara lisan
ataupun tertulis
b.
Guru bersama siswa merefleksi semua kegiatan belajar yang telah
dilakukan
3) Kegiatan penutup
a.
Siswa bersama guru
membuat kesimpulan menyangkut
materiyang sudah dipelajari
b.
Guru memberikan soal evaluasi
c.
Guru memberikan penilaian
d.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
19
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar
siswa bisa ditempuh dengan penerapan metode
index card match.
Belajar dengan metode
ini bisa diterapkan
dalam proses pembelajaran
di Sekolah Dasar. Terdapat berbagai
kelebihan dan kekurangan
dari penerapan metode
ini, oleh karena
itu guru diharapkan
untuk bisa meminimalizir kekurangan
- kekurangan yang ditimbulkan dari
adanya penerapan metode tersebut.
Dengan penerapan
metode ini, siswa
diharapkan menjadi lebih
terampil, kreatif, inovatif dan
bisa menguasai berbagai
bidang pengetahuan dan
teknologi.
B.
Saran
Dari simpulan
diatas, penulis menyarankan
agar penerapan metode
index card match
bisa di teruskan agar
siswa tidak merasa
jenuh dengan proses
pembelajaran yang ada
dan agar pula
proses pembelajaran bisa
bervariasi. Sedangkan, untuk lebih
bisa sempurna diharapkan
antara siswa dengan
guru masih bisa
terselenggaranya hubungan yang
erat dan kompeten.
20
DAFTAR
PUSTAKA
Intisari, 2011. Keaktifan belajar.
Education, www. Google.com,
1 maret
2014.
Handayani
dan juntak margana, 2010 , pentingnya index card match
bagi siswa.
Siberman,
2006 : index card match dalam
pembelajaran.
Suprijono, 2011. Penerapan index card
match dalam pembelajaran
IPS.
Usman,
2011, : keaktifan belajar
siswa, education.
Intisari, 2011.Belajar aktif.
Education, www. Google.com,
1 maret
2014.
Usman,
2011, : keaktifan belajar
siswa, education.
21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar