MAKALAH
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
“ Siklus Konversi Dalam Siklus Pokok
SIA”
DISUSUN
O
L
E
H
v Wahyudin Lamuda ( 14033022 )
v Nisma Nurlita
( 14033053 )
v Muriani Ahmad ( 14033062 )
v Mila Novita Bullah ( 14033103 )
v Veny Siska
( 14033105 )
v Friska Nivilia Beati
( 14033056 )
v I Kade Sedana ( 14033029 )
Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Luwuk
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah perpajakan ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi ( SIA ). Makalah ini membahas tentang
“Sikus Konversi Dalam Siklus Pokok SIA”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan berbagai kendala ,hambatan, dan tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,dan semua itu tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan dari orang-orang yang berada di sekeliling penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Esa, Teman – teman, Orang tua tercinta, dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Terutama terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Samsidar SE., MM., selaku dosen mata kuliah ini yang selalu memberikan arahan demi terselesaikannya makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan guna perbaikan kualitas
dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
November, 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA
PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C.
Tujuan
Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pengertian.......................................................................................................3
2.
Jenis Siklus
Konversi......................................................................................3
3.
Pengendalian Dalam Lingkungan
Tradisonal.................................................6
4.
Kegiatan Pokok Siklus
Konversi...................................................................13
BAB III PENUTUP
1.
Simpulan.......................................................................................................16
2.
Saran.............................................................................................................17
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada era informasi dan globalisasi
menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan
tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk
melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk
mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang
sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi
yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepet waktu sehingga
keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan system informasi yang
diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan system
informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.Oleh karena bentuk
operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi
juga beragam bentuknya.
Misal suatu perusahaan manufaktur
akan memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan informasi
biaya produksi dan besarnya harga jual produk, jenis produk, kuntitas dan
kualitas produk, biaya-biaya yang berhbungan dengan produk misal biaya
pembelian bahan, biaya transportasi pengantaran, dan sebagainya.
Sistem informasi juga diperlukan
dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari
pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa
bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku
dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan
dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada
sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang
dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan
transaksi perusahaan.
Lingkup (scope) sistem informasi
akuntansi adalah memberikan informasi untuk tujuan akuntansi yaitu tujuan
eksternal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas dan tujuan
internal untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen.Menurut Bodnard dan
Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya
seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi.Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan
komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak
dalam (terutama manajemen ). Untuk tujuan eksternal biasanya didasarkan pada
standar yang ditetapkan oleh otoritas. Misal penyajian laporan keuangan untuk
publik, sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi keuangan.
Sebaliknya manajemen sering pula
membutuhkan informasi akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
untuk tujuan tertentu, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi akuntansi
manajerial.Dalam pembahasan ini akan di bahas tentang salah satu dari empat
siklus transaksi dalam sistem informasi akuntansi untuk mencatat kegiatan
bisnis.
2.
Rumusan
Masalah
Dalam
penulisan makalah ini penulis merumuskan tentang :
a) Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi ?
b) Pengertian
Siklus Konversi ?
c) Jenis Siklus
Konversi ?
d) Bagaimana
Pola Pengendalian dalam Lingkungan Tradisional ?
e) Bagiamana
Kegiatan Pokok Siklus Konversi ?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk:
a)
Sebagai Syarat untuk penyelesaian tugas dari mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi
b)
Menjelaskan mengenai semua hal tentang Siklus Konversi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
A.
Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi ( SIA ).
Sistemadalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya
dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin
terjadi.
Informasi adalah data
yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi
syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
B. Pengertian Siklus
Konversi
Siklus Konversi adalah sekelompok
kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang
berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney,
Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar
ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang
digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos
eksploitasi.
2.
Jenis Siklus Konversi
Siklus konversi tradisional terdiri
atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya. Sistem
Produksi(production system)
melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang
proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan
produksi.
I.
Sistem Produksi
Sistem Produksi terdiri dari :
a)
Pemrosesan Berkelanjutan
b)
Pemrosesan Batch
c)
Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
A.
Dokumen Dalam Pemrosesan Batch
Berbagai dokumen yang memicu serta mendukung aktivitas
batch, antara lain:
a.
Prakiraan penjualan (sales forecast).
b.
Jadwal produksi (production
schedule).
c.
Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material-BOM).
d.
Lembar proses kerja (route sheet).
e.
Perintah kerja, atau perintah produksi (work order/production order.
f.
Lembar perpindahan (move
ticket),
g.
Permintaan bahan baku (material requistion).
B.
Proses Produksi Batch
Tahap ini melibatkan dua prosedur:
spesifikasi permintaan kebutuhan bahan baku dan
operasional (materials and operations requirement) serta penjadwalan produksi.
Membuat kebutuhan bahan baku untuk
sebuah batch dalam perincian produk
tertentu adalah menganalisis apa yang dibutuhkan dibandingkan apa yang tersedia
dalam persediaan bahan baku. Determinan utama untuk permintaan bahan baku dan
kebutuhan operasioanl adalah prediksi penjualan, laporan status persediaan, dan
spesifikasi teknis untuk barang jadi.
Ketika memproduksi batch yang nonstandar atau produk yang
berdasar pesanan spesifikasi bahan baku dan operasi bisa saja jadi sangat
penting karena kebutuhan analisis terperinci yang dibutuhkan untuk membuat BOM
dan lembar proses kerja. Hal lain yang juga dihasilkan dari tahap perencanaan
dan pengendalian produksi adalah permintaan pembelian (jika dibutuhkan) untuk
tambahan bahan baku.
Prosedur kedua yang dilakukan di
bawah tahap perencanaan dan pengendalian produksi adalah penjadwalan produk.
Jadwal untuk operasi produksi tersebut dibuat oleh staf administrasi
penjadwalan produk dan didasarkan pada informasi yang diberikan dalam BOM serta
lembar proses kerja. Perintah kerja, lembar perpindahan, dan permintaan bahan
baku yang dibuat oleh staf administrasi bagian penjadwalan tersebut berpindah
melalui berbagai tempat kerja sesuai dengan lembar proses kerjanya.
Tahap produksi dimulai ketika para
pekerja mendapat bahan baku dari staf gudang sebagai ganti dari permintaan
bahan baku. Sebagai bukti bahwa tahap produksi ini telah selesai, sebuah
salinan dari lembar perpindahan dikirimkan kembali ke bagian perencanaan dan
pengendalian produksi untuk memperbarui file
perintah kerja terbuka. Setelah menerima lembar perpindahan terakhir, file perintah kerja terbuka akan
ditutup. Sdperti yang dapat diperkirakan, tempat kerja juga memiliki peran
penting dalam pencatatan biaya jam kerja tenaga keja, pekerjaan ini ditangani
oleh para supervisor.
Tahap selebihnya dari sistem
produksi adalah pengendalian perseidaa, yang memiliki 3 fungsi penting dalam
proses produksi:
1.
Memicu
keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan bahan baku dan
barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi.
2.
Personel
bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam pembaruan record persediaan bahan baku berdasarkan
permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan lembar pengembalian
bahan baku
3.
Setelah
menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir, bagian pengendalian
persediaan akan mencatat produk yang jadi dalam record persediaan barang jadi
C.
Model EOQ
Tujuan
dari pengendalian persediaan adalah untuk meminimalkan biaya persediaan dengan
tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah yang memadai untuk
memenuhi permintaan saat ini. Model persediaan yang paling sederhana dan umum
digunakan adalah model jumlah pesanan ekonomi (economic order quantity).
Tujuan dari model EOQ adalah untuk
mengurangi biaya persediaan. Parameter penting dalam model ini adalah biaya
penggudangan dan biaya pemesanan. Figur dibawah ini menggambarkan hubungan
antara berbagai biaya ini dengan jumlah pesanan. Ketika jumlah pesanan naik,
jumlah kegiatan pemesanan menurun, hingga menyebabkan biaya total per tahun
untuk memesan menurun. Akan tetapi, ketika jumlah yang dipesan naik, rata-rata
persediaan yang dimiliki akan naik,hingga menyebabkan biaya penggudangan
persediaan tahunan total akan naik.
II.
Sistem Akuntansi Biaya
Subsistem
akuntansi biaya dalam siklus konversi mencatat berbagai pengaruh peristiwa yang
terjadi dalam proses produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi
produksi dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah
salinan dari perintan kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya.
Ketika bahan baku dan tenaga kerja
ditambahkan di sepanjang proses produksi,berbagai dokumen yang mencerminkan
peristiwa-peristiwa ini mengalir masukke bagian akuntansi biaya. Penerimaan
lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu batch menandakan selesainya proses produksi.
3. Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional
A.
Otorisasi Transaksi
Berikut ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi
dalam siklus konversi:
a)
Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas
produksi diotorisasikan oleh bagian perencanaan dan pengendalian produksi
melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan kebuthan produksi,
yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan atas produk (didasarkan pada
perkiraan penjualan) dan persediaan baran jadi yang dimiliki.
b)
Lembar perpindahan ditandatangani oleh suprvisor tiap
tempat bekerja untuk mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch dan untuk perpndahan produk
melalui berbagai tempat kerja
c)
Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan
baku mengotorisasi staf gudnag untukj mengeluarkan bahan baku ke berbagai
tempat kerja
B.
Pemisahan Tugas
Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan
penyimpanan catatan dengan penyimpanan aktiva. Berikut ini pemisahan yang
berlaku:
a)
Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan bahan
baku (raw material- RM) dan barang
jadi (FG). Akivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di
gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban penyimpanan
untukberbagi aktiva ini
b)
Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam
proses seharusnya dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.
c)
Terkhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku
besar sebagai tahap verifikasi, departemen buku besar (genegral ledger) harus terpisah dari departemenn yang mencatat
buku pembantu berbagai akun. Oleh karenanya, departemen GL secara
organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan akuntansi biaya.
C.
Supervisi
Berikut ini
adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus konversi:
a) Supervisor
dlam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam proses
produksi.
b) Supervisor
juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan waktu kerja.
D.
Pengendalian Akses
Siklus konversi memungkinkan akses
langsung dan tidak langsung ke aktiva:
v Akses
Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi mempengaruhi
berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan
a) Perusahaan
seringkali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang , tempat
kerja produksi dan gudang barang jadi. Metode pengendalian yang digunakan
meliputi kartu identifikasi, petugas keamanan, peraltan pengamatan, dan
berbagai sensor serta alarm elektronik.
b) Penggunaan
biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses. Untuk mendapatkan
tambahan jumlah akan membutuhkan otorisasi khusus dan dokumentasi formal.
v Akses Tidak
Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan dapat dimanioulasi
melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang mengendalikannya. Dalam siklus
konversi,berbagai dokumen yan penting meliputi permintaan bahan baku,
permintaaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja karyawan.
E.
Pencatatan Akuntansi
Tujuan dati
teknik pengendalian ini adalah untuk membuat audit untuk tiap transaksi. Dalam
siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja, lembar
biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP
dan file persediaan barang jadi.
F.
Verifikasi Independen
Berbagai
tahapan verifikasi siklus konversi dilakukan berikut ini:
a) Bagian
akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja yang
diambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekrjaan dengan standar yang
telah ditetapkan.
b) Bagian buku
besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui pemeriksaan
perpindahan total produk dari WIP hingga barang jadi.
c) Terakhir,
auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi persediaan
bahan baku dna persediaan barang jadi yang dimiliki melalui perhitungan fisik.
G.
Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia
Dalam dua dekade terakhir ini,
proses menufaktur mengalami banyak perubahan radikal karena perusahaan ingin
mencapai status kelas dunia. Sejak pertengahan tahun 1970-an,berbagai factor
yang menetukan keunggulan kom-petitif telah bergeser dari penekanan pada biaya
saja ke penekanan pada kepuasan pelanggan,keanekaragaman produk, dan kemampuan
untuk merespon secara cepat perubahan permintaan pelanggan.
H.
Fleksibilitas Produksi
Para pelanggan modern menginginkan
produk berkualitas, mereka menginginkannnya dengan segera dan ingin ada
berbagai pilihan. Profil permintaan ini membebankan konflik dasar bagi produsen
tradisional, yang orientasi pada lingkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya produk
yang tinggi
I.
Reorganisasi
Menghambat sehingga tidak efektif
dalam lingkungna ini.
Sebaliknya,
para pesaing kelas dunia memenuhi berbagai tantangan konsumerisme modern
mealalui
sistem produksi fleksibel.
J.
Fisik Fasilitas Produksi
Proses
produksi tradisional cenderung berubah sedikit-sedikit selama beberapa tahun
menjadi aktivitas yang berurutan. Produk bergerak dan mundur serta melintasi
ruang pabrik, serta naik dan turun mealalui berbagi aktivitas yang berbeda.
Ketidakefisienan yang inheren dalam tata letak pabrik tradisional menambah
biaya penanganan,waktu konversi dan bahkan persediaan dalam proses produksi.
Selain itu, karena aktivitas produksi biasanya diatur di sepanjang garis
fungsional, terdapat tendensi adanya kecurigaan antar karyawan.
K.
Otomatisasi Proses Produksi
Otomatisasi
adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik. Melalui
penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih
efisien dan kernanya menjadi lebih kompetitif. Otomatisasi juga dapat
berkontribusi secara langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu
pengurangan persediaan dan peningkatan kualitas.
a) Produksi Tradisional
Linkungan
produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing
dikendalikan oleh seorang operator. Mesin-mesin ini dan operatornya diatur
menjadi berbagai bagian fungsional, seperti pencampuran, pemotongan,dan
pengelasan.
teknologi yang berdiri sendiri
Teknologi
yan berdiri sendiri menggambarkna lingkungan dengan keberadan otomatisasi dalam
bentuk (pulau) yan terpisah-pisah dan yang berdiri sendiri dalam lingkungan
tradisional. teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yan
Dikendalikan Numerik Komputer (Computer
Numerical Controlled- CNC) yang dapat melakukan beberapa operasi dangan
keterlibatan manusia yan lebih sedikit. Mesin CNC berisi berbagai program
komputer untuk semua bagian yang diproduksi oleh mesin tersebut.
b) Penyedehanaan Proses
Penyederhanaan
proses berfokus pada pengurangan
kompleksitas tata letak fisik produksi di lantai pabrik.Berbagai jenis mesin
CNC akan diatur dalam sel untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal
hingga akhir di satu lokasi.
c) Produksi Yang Diintegrasikan Dengan
Komputer
Produksi
yang diintegrasikan dengan komputer adalah lingkungan yang terotomatisasi
penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak menggunakan
tenaga kerja manusia dalam proses produksi.
v Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak
perusahaan dapat meningkatkan produktifitas da profitabilitasnya dengan
mengganti forklif beserta operator manusianya dengan sistem penyimpanan dan
penarikan otomatis. Manfaat operasional dari teknologi AS/RS ini jika
dibandingkan dengan sistem manual meliputi penurunann kesalahan, perbaikan,
pengandalian persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.
v Robotica.Melibatkan penggunaan robot, mesin
CNC khusus yang digunakan dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan
berbagai pekrjaan berbahaya dan monoton yang cenderung dapat menyebabkan
kecelakaan.
d) Desain Berbantuan Komputer
Para
teknisi menggunakan desain berbantuan komputer (computer aided design –CAD) untuk mendesain produk yang lebih baik
secara lebih cepat. Sistem CAD meningkatkan produktivitas teknisi, meningkatkan
akurasi dengan otomatisasi pekerjaan desain yang berulang, memungkinkan
perusahaan untuk menjadi lebih responsif pada permintaan pasar, dan
menghubungkan sistem CAM dan MRP II, serta lingkungan eksternal.
Teknologi CAD telah sangat banyak mempersingkat waktu
antara desain awal denganakhir. Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan
produksinya secara cepat dengan perubahan dalam permintaan pasar. Komunikasi
ini juga memungkinkan produsen kelas dunia untuk menerima spesifikasi desain
secara elektronik dari para pelanggan dan pemasoknya untuk dipertimbangkan.
e) Produksi Berbantuan Komputer
Produksi berbantuan komputer (computer
aided manufacturing-CAM) berfokus pada pabrik dan penggunaan komputer untuk
mengendalikan proses produksi secara fisik. Kini, CAM mebrikan presisi,
kecepatan, dan pengendalian yang lebih baik daripada proses produksi oleh
manusia. Tujuan dibalik CAM adalah untuk menggantikan
tenaga kerja melalui otomatisasi. Sistem CAM memonitor dan mengendalikan proses
produksi serta urutan pekerjaan malalui penggunaan pengendali proses,
pengendali numerik, dan perlengkapan robot. Beberapa keuntungan dari penggunaan
sistem CAM yaitu peningkatan produktivitas proses, perbaikan perkiraan biaya
dan waktu, perbaikan pengawasan proses, perbaikan kualitas proses, penurunan
waktu penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga kerja.
f) Pengurangan Persediaan
Simbol dari perusahaan kelas dunia
adalah keberhasilannya dalam menggurangi persediaan. Perusahaan kelas dunia
hanya memiliki persediaan untuk beberapa hari atau kadang hanya untuk beberapa
jam.
L.
Kualitas Produk
Terdapat dua alasan dasar mengapa
kualitas penting bagi produsen kelas dunia. Pertama, kualitas yang buruk sangat
mahal untuk perusahaan, Kedua, kualitas adalah dasar persaingan produsen kelas
dunia.
M.
Perubahan Dalam Pelaporan Informasi
a) Manajemen Aktivitas
Manajemen aktivitas harus merupakan
usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk perbaikan. Terdapat dua tujuan dasar
yan mengarahkan para manajer dalam tantangan ini:
ü Para manajer
harus harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang menghasilkan
manfaat maksimal
ü Para manajer
harus mencari cara untuk memperbaiki berbagai faktor yang paling penting bagi
para pelanggarnya.
v Mengevaluasi
Aktivitas Produksi. Kebutuhan informasi mengenai informasi telah mengarahkan
pada perkembangan generasi kedua ABC. Dimensi yang vertikal adalah model
pembebanan biaya. Dimensi ini menunjukkan dahulu alokasi biaya ke aktivitas
baru ke objek biaya. Dimensi horizontal adalah model proses. Dimensi ini
mencerminkan kebutuhan perusahaan akan kategori informasi baru mengenai
penyebab timbulnya aktivitas dan pengukuran kinerja untuk berbagai aktivitas
tersebut.
v Mengidentifikasi
Aktivitas yang Tidak Penting. Aktivitas tidak penting tidak menambah nilai dan
seharusnya ditiadakan. Contohnya, dalam lingkungan produksi tingkat cacat nol,
aktivitas pengendalian kualitas tradisional pada akhir proses menjadi tidak
penting. Begitu pula, dalamlatar belakang ini, aktivitas akuntansi tradisional
untuk menghitung varian penggunaan bahan baku dan akuntansi untuk menghitung
pembuangan tidak meiliki nilai bagi perusahaan.
v Mngidentifikasi
penggerak biaya Pengurangan aktivitas yang tidak penting tergantung pada
identifikasi penggerak biaya secara tepat. Penggerak biaya (cost driver) adalah
penyebab timbulnya biaya. Para manajer tidak dapat mengelola aktivitas yang
tidak penting kecuali mereka memahami tekanan penggeraknya.
v Membandingkan
aktivitas dengan baku mutu. Dalam menilai tambahan nilai aktivitas, para
manajer sering kali membandingkan berbagai aktivitas utama dengan aktivitas
yang sama di perusahaan tersebut atau di perusahaan lain. Hal ini disebut
sebagai penentuan baku mutu (benchmarking).
v Membuat
hubungan antara aktivitas utama. Koordinasi yang efektif
membutuhkkan informasi yang menghubungkan pegambilan keputusan dan ukuran
kinerja denga faktor kunci keberhasilan (critical
succes factor-CSF) perusahaan. CSF adalah bagian-bagian yang begitu penting
hingga kegagalan dalam memenuhi salah satu diantaranya akan menyebabkan
perusahaan gagal. Walaupun CSF dapat berbeda antar perusahaan, berbagai
kategori umum berikut ini berlaku di kebanyakan perusahaan.
N.
Sistem Informasi Kelas Dunia
Kunci dari sistem informasi kelas dunia
(world class information syste-WCIS)
adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.
O.
Karakteristik Sistem Informasi
Tradisional
Lingkungan produksi tradisional,
teknologi umumnya digunakan secara tidak beraturan dan tanpa rencana. Hasilnya
adalahberbagai teknologi berdiri sendiri yang tidak terintegrasi dan sering
kali dapat diintegrasikan hanya dengan biaya yang tinggi. Teknoogi informasi
yamg digunakan, oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri atas sebuah mainframe yang nmenangani berbagai
fungsi utama akuntansi. Mainframemungkin
akan memiliki beberapa jenis perhitungan biaya pekerjaan dan sistem
pengendalian persediaan untuk barang jadi dan bahan baku. Akan tetapi dalam
banyak lingkungan produksi traadisional, sistem akuntansi biaya tetap dalam
komputer pribadi (personal computer-PC)
terpisah. Produsen tradisional menggunakan PC untuk mengatasi masalah bisnis
independen, dam konektivitias ke mainframe
melalui jaringan adalah hal terakhir yang diperkirakan dan dianggap
menyulitkan. Sistem informasi produsen tradisional dangat tergantung pada
transaksi berbasisi kertas, yang harus dimasukkan dan dimasukan kembali ke
komputer sejalan dengan perpindahan dokumen kertasnya dari satu bagian ke
tempat kerja, atau ke bagian berikutnya. Jaringan telekomunikasi produsen
tradisional biasanya dibatasi untuk lingkungan internal perusahaan.
4.
Kegiatan Pokok Siklus Konversi :
A. Perencanaan Produksi
B. Permintaan Bahan Baku
C. Penugasan Karyawan
D. Akuntansi Biaya
Berikut Penjelasannya,
A.
Perencanaan Produksi :
- Menetapkan jadwal produksi, jenis barang yang akan diproduksi, banyak unit yang diproduksi dan anggaran biaya produksi.
- Membuat rancangan barang – barang yang akan diproduksi.
- Menyusun bill of materials atau rincian bahan baku
- Membuat MRP (Material Requirement Plan) yaitu kebutuhan bahan baku selama proses produksi
- Menyiapkan penugasan karyawan
- Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
B.
Permintaan Bahan Baku :
- Menyiapkan bahan baku dan bahan penolong kepada bagian gudang dengan menggunakan Material Requisition Form.
- Dalam Material Requisition Form, informasi yang paling penting adalah kode dan nama barang, jumlah unit barang yang diminta dan yang dapat dipenuhi oleh bagian gudang, tanda tangan.
C.
Penugasan Karyawan:
- Penugasan karyawan dengan baik agar tercipta iklim kerja yang stabil.
- Masing – masing head Dept. harus dapat memperhitungkan penugasan dan pendapatan karyawannya, hal ini bisa dikontrol dengan menggunakan Kartu Kerja Karyawan, didalam kartu tersebut terdapat Jadwal Penugasan, Perhitungan pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.
- Pada akhir bulan dari Kartu Karyawan ini dibuatkan Laporan Penugasan Karyawan
D.
Akuntansi Biaya :
Akuntansi biaya adalah suatu bidang
akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis
terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan matauang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
- Menurut Schaum
Akuntansi
biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari
biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan
akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
·
Menurut Carter dan Usry
Akuntansi
biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang
bersifat rutin strategis.
v Manfaat Akuntansi Biaya :
Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah
menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu
untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa;
serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
v Sistem
Akuntansi Biaya :
l Actual Cost System (Sistem Harga Pokok
Sesungguhnya)
Sistem
Pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan
harga pokok yang sesungguhnya.
l Standart Cost System( Sistem Harga Pokok
Standart)
Sistem
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga
pokok yang telah ditentukan /ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan
dikerjakan.
v Sistem
Pengumpulan Harga Pokok :
- Job Order Cost
Suatu
metode pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan
atau kontrak.
ii.
Process Cost
Metode
pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan
waktu.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Sistem adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang
berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Informasi adalah data yang
berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi
syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Sistem Informasi adalah
sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi
yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Siklus
Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa
untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi
transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan
dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga
kerja, dan ongkos eksploitasi. Siklus konversi tradisional terdiri atas dua
jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan
perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang proses
produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan
produksi. Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas
bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber
daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi
atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi
transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau
pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah
bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi. Siklus konversi tradisional
terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya.
Sistem Produksi(production system)
melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang
proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan
produksi.
2. Saran
Penulis sangat berharap isi dari
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Selain itu, penulis juga berharap
agar kedepannya penerapan dan penggunaan SIA bisa dilakukan oleh semua entitas dengan
optimal agar memeperoleh hasil yang
maksimal.
, Edisi
Kedua; Yogyakarta : Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN.
Mulyadi, 2005.
Sistem Informasi Akuntansi
, Edisi
Ketiga; Jakarta : Bagian penerbitan Salemba Empat.
La Midjan,
2006.Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat
Sumber Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar