MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
“Permintaan
dan Penawaran Barang ”
DI
SUSUN OLEH:
I Kadek Agus Sedana Yasa
|
FAKULTAS EKONOMI Prodi Akutansi ( A )
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
LUWUK
Tahun
Akademik 2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang
Maha Esa Karena
atas rahmat dan
karunianya lah, maka
pada akhirnya penulis
bisa menyelesaikan tugas
akhir semester dua berbentuk
Makalah ini.
Tidak lupa
juga penulis mengucapkan
terima kasih kepada
Dosen pembimbing
khususnya yang berkaitan
dengan tugas ini,
yakni Ibu Lenny Possumah SE M.M karena
berkat beliaulah maka
kini tugas ini
dapat terselesaikan.
Selain itu, dukungan
dari semua pihak
termasuk teman -
teman telah bisa
mendorong penulis agar
bisa menyelesaikan tugas
ini. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis sadar Makalah
ini jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan
saran yang membangun
sangat penulis harapkan
demi kinerja yang
lebih baik kedepannya.
Agustus, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………ii
Bab I
Pendahuluan……………………………………………………………………
A.
Latar Belakang
Masalah…………………………………………………….1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C.
Tujuan Makalah………………………………………………………………1
D.
Manfaat Makalah..……………………………………………………………1
Bab II
Pembahasan…………………………………………………………….……..
1.
Permintaan
A.
Pengertian
Permintaan……………………..…………………………..3
B.
Hukum
Permintaan……………………………………………………..3
C.
Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan……………………………..3
D.
Kurva
Permintaan………………………………………………………4
E.
Elastisitas
Permintaan…………………………………………………..7
2.
Penawaran………………………………………………………………………..
A.
Pengertian
Penawaran…………………………………………………11
B.
Hukum
Penawaran……………………………………………………..12
C.
Faktor
Yang Mempengaruhi Penawaran……………………………..12
D.
Kurva
Penawaran……………………………………………………….13
E.
Elastisitas
Penawaran…………………………………………………..17
Bab III
Penutup………………………………………………………………….………
A.
Simpulan………………………………………………………………...………..20
B.
Saran……………………………………………………………………….……..20
Daftar pustaka……………………………………………………………………..........22
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Di
setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan
(demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas akan suatu barang atau
jasa yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan
penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Akan selalu ada konsep Permintaan
dan Penawaran disetiap nadi perekonomian.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
kita bisa memahami konsep permintaan dan penawaran serta menganalisanya dalam
kehidupan sehari – hari
2. Apa
itu permintaan, penawaran, kurva dan elastisitas?
C.
Tujuan
Tujuan dari
Makalah ini adalah
untuk mengetahui seberapaauh kita mampu mengaplikasikan konsep
permintaan dan penawaran meski dimulai dari sudut yang sempit.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat Penulisan
ini antara lain :
1. Bagi Penulis,
sebagai bukti dari pengumpulan tugas
Mahasiswa yang dapat
di pertanggung jawabkan
penulis baik kepada
pribadi maupun orang
lain.
2. Bagi Peneliti
lain, laporan ini
bisa di jadikan
acuan atau referensi
bilamana penulis lain
ingin membuat tulisan
yang sejenis.
3. Bagi
Lingkungan Akademik, laporan ini bisa
di jadikan koleksi
umum perpustakaan agar
bisa menjadi bahan ataupun contoh
dari makalah - makalah lain.
4. Bagi Umum,
Makalah ini bisa
di jadikan gambaran
- gambaran umum
maupun sampel untuk
pemahaman anda.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Permintaan
A.
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang
yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
B. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang
menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka
semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi
ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau
faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
C. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
Ø Perilaku konsumen /
selera konsumen
Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh konsumen, terutama para muda - mudi adalah handphone merk blackberry. Akan tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno. Ini bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan teknologi dari waktu ke waktu yang semakin pesat.
Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh konsumen, terutama para muda - mudi adalah handphone merk blackberry. Akan tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno. Ini bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan teknologi dari waktu ke waktu yang semakin pesat.
Ø Ketersediaan dan harga barang sejenis
pengganti dan pelengkap
Misalnya jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
Misalnya jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
Ø Pendapatan atau
penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, akan tetapi jika pendapatan orang tersebut rendah maka orang tersebut mungkin akan menghemat pemakaian barang yang dibelinya, agar jarang membeli barang tersebut.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, akan tetapi jika pendapatan orang tersebut rendah maka orang tersebut mungkin akan menghemat pemakaian barang yang dibelinya, agar jarang membeli barang tersebut.
Ø Perkiraan harga di
masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti perhiasan emas dan bahan bakar minyak (BBM).
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti perhiasan emas dan bahan bakar minyak (BBM).
Ø Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen
Ketika pencemaran atau polusi udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau meletusnya gunung berapi, maka produk masker pelindung akan sangat laris dan di beli oleh masyarakat. Ini dikarenakan fungsi atau kegunaan dari barang tersebut sangatlah penting untuk kesehatan tubuh agar terhindar dari polusi udara dan infeksi pernafasan .
Misalnya Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan konsumen terhadap belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya. Ini dikarenakan banyaknya orang yang mengkonsumsi barang tersebut.
Ketika pencemaran atau polusi udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau meletusnya gunung berapi, maka produk masker pelindung akan sangat laris dan di beli oleh masyarakat. Ini dikarenakan fungsi atau kegunaan dari barang tersebut sangatlah penting untuk kesehatan tubuh agar terhindar dari polusi udara dan infeksi pernafasan .
Misalnya Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan konsumen terhadap belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya. Ini dikarenakan banyaknya orang yang mengkonsumsi barang tersebut.
D.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan
adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang yang diminta pembeli. Dengan menggunakan skedul
permintaan, besarnya permintaan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dapat
diketahui dengan mudah.
Dalam menganalisis
permintaan perlu diketahui perbedaan antara dua istilah yaitu permintaan dan
jumlah barang yang diminta. Permintaan adalah keseluruhan dari kurva
permintaan. Jadi permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan dari hubungan
antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang diminta adalah
banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Untuk menggambarkan
kurva permintaan tolok ukur yang digunakan adalah faktor harga. Faktor-faktor
lain dianggap tetap atau konstan.
Untuk lebih jelasnya,
simaklah model skedul dan kurva permintaan berikut.
Ø
Kurva permintaan
mempunyai slope negatif, artinya bergerak dari kiri atas ke arah kanan bawah.
Hal ini dapat dilihat pada kurva 5.1 yang menunjukkan turunnya harga barang X
dari 600 menjadi 500, mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang diminta
dari 40 unit menjadi 50 unit (titik A berpindah ke titik B sepanjang kurva D)
dan seterusnya. Semakin turun harganya, jumlah barang yang diminta semakin
banyak, sehingga kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Pergerakan
sepanjang kurva permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya
permintaan terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang itu
sendiri.
Permintaan terhadap
suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh
individu dan permintaan yang dilakukan oleh semua individu dalam pasar. Sejauh
yang telah dijelaskan pada di atas adalah kurva permintaan individu. Untuk
memperoleh permintaan pasar, kita dapat menjumlahkan permintaan
individu-individu dalam pasar.
Contoh permintaan
individu dan permintaan pasar dapat kalian perhatikan berikut ini.
E.
Elastisitas
Permintaan
Elasstisitas
permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai
akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada
tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas
permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan
Elastisitas Pendapatan”.
v Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga
permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan
dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik,
maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis,
elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
v Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan
permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur
besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta
disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Adapun
rumusnya :
Ed
Atau
Ed = Atau
Ed =
Keterangan :
Qo=Jumlah
barang yang diminta sebelum perubahan
Q1 = Jumlah
barang yang diminta Sudah ada perubahan
Po = Harga barang
sebelum perubahan
P1 = Harga
seletah perubahan
∆Q = Selisih barang
yang diminta
∆P = Selisih harga
barang
Contoh :
Jika harga televisi
berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan
meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..
Jawab:
Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit
P1 = Rp
800.000,00 Q1 = 40 unit
Ed = = : = x = 3
Haruslah diingat,
elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda
adanya hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.
Elastisitas Silang
Koefesien yang
menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang
apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan
harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung
diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya
elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut:
Es =
Perubahan harga suatu barang akan
mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang
(Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi
dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila
hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative,
misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap
pena.
Apabila
barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan
mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya
Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang
menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang
sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas
penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut
Ey =
Apabila yang terjadi
adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang
diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta
disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam
pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta,
maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini
disebut dengan barang inferior atau giffen.[1][1]
v Jenis-jenis elastisitas permintaan
·
Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan
harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga
yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak
elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas),
·
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga.
Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya
sebesar penurunan harga. Ini
karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
·
Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh
produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan
tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki
permintaan uniter elastis.
·
Permintaan
elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan >
prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari
substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya.
Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
·
Permintaan elastis sempurna :
elastisitas tak terhingga.
Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di
pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi
0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang
permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang
bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi
sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang
berbeda.[2][2]
v Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
Ada beberapa faktor yang
menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
·
Tersedia
atau tidaknya barang pengganti dipasar
·
Jumlah
pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
·
Jenis barang dan pola preferensi konsumen
·
Periode waktu yang tersedia
untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang
tersebut
2.
Penawaran
A.
Pengertian
Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
B. Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan
semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang
ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum
penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan
tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang
bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang
memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
C.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
Ø Biaya produksi dan
teknologi yang digunakan
Jika biaya produksi atau pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal, ini terjadi karena produsen takut produk tersebut tidak laku terjual dan produk tidak mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.
Dengan adanya teknologi yang canggih dalam memproduksi barang tersebut bisa menyebabkan pemangkasan atau penghematan biaya produksi suatu produk sehingga memicu penurunan harga terhadap produk yang dihasilkan.
Jika biaya produksi atau pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal, ini terjadi karena produsen takut produk tersebut tidak laku terjual dan produk tidak mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.
Dengan adanya teknologi yang canggih dalam memproduksi barang tersebut bisa menyebabkan pemangkasan atau penghematan biaya produksi suatu produk sehingga memicu penurunan harga terhadap produk yang dihasilkan.
Ø Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Sedangkan jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen terhadap produk tersebut.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Sedangkan jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen terhadap produk tersebut.
Ø Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi. Karena dengan naiknya pajak maka biaya yang dikeluarkan oleh produsen atau perusahaan terhadap produk yang di produksi akan naik sehingga produsen atau perusahan tersebut mau tidak mau harus menaikan harga jual kepada konsumen. Sehingga akibatnya permintaan konsumen terhadap produk tersebut akan turun dikarenakan harga produk tersebut mengalami kenaikan harga.
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi. Karena dengan naiknya pajak maka biaya yang dikeluarkan oleh produsen atau perusahaan terhadap produk yang di produksi akan naik sehingga produsen atau perusahan tersebut mau tidak mau harus menaikan harga jual kepada konsumen. Sehingga akibatnya permintaan konsumen terhadap produk tersebut akan turun dikarenakan harga produk tersebut mengalami kenaikan harga.
Ø Ketersediaan dan harga
barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah tersebut. Sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi oleh produsen dikarenakan produk tersebut kurang begitu laku dipasaran.
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah tersebut. Sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi oleh produsen dikarenakan produk tersebut kurang begitu laku dipasaran.
Ø Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan atau menjual lebih banyak produknya, ketika harga naik akibat berbagai faktor ekonomi.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan atau menjual lebih banyak produknya, ketika harga naik akibat berbagai faktor ekonomi.
D. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah
suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga sesuatu barang tertentu
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam kurva penawaran perlu dibedakan
antara dua pengertian yaitu penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan.
Penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran. Adapun jumlah barang yang
ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga
tertentu.
Untuk lebih jelasnya,
simaklah model skedul dan kurva penawaran berikut.
Skedul dan kurva
peawaran
Kurva penawaran
memiliki slope positif artinya kurva penawaran begerak dari kiri bawah ke kanan
atas. Ini berarti bahwa antara harga barang X dan jumlah penawaran barang X mempunyai
hubungan searah. Jadi, jika harga barang X mengalami kenaikan maka jumlah
barang X yang ditawarkan akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang X
mengalami penurunan maka jumlah barang X yang ditawarkan akan berkurang.
Apabila kurva penawaran dua individu (individu yang dimaksud adalah penjual)
dijumlahkan maka kita akan men- dapatkan penawaran pasar (market supply).
Sama halnya dengan
permintaan, penawaran terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua udut, yaitu
penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dan penawaran yang dilakukan oleh
semua penjual dalam pasar.
Penawaran pasar adalah
jumlah sesuatu barang yang disediakan oleh semua penjual di pasar pada berbagai
tingkat harga. Untuk memperoleh penawaran pasar, kita dapat menjumlahkan
penawaran para penjual di pasar.
Dari skedul penawaran,
bila penawaran Ita dan Robert dijumlah, maka akan didapat penawaran pasar.
Kurva penawaran masing-masing individu dan penawaran pasar dapat dilihat
berikut ini.
Model kurva penawaran pasar
E. Elastisitas Penawaran
D
Elastisitas
penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang
yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.
Es =
Atau
ES = × Atau
ES =
Koefisien
elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari
korelasi yang positif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang
yang diminta.
v Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas
penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan,
yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis,
elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna
terwujud apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada satu
harga tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak
elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud
apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga
bertambah timggi.
Kurva penawaran yang
tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas uniter apabila
kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis
apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap
penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan
perubahan yang relative besar terhadap penawaran.[3][4]
v Jenis-jenis elastisitas penawaran
·
Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran
(S) akan terlihat vertikal.
·
Penawaran tidak elastis : elastisitas <
1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
kecil terhadap penawaran.
·
Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1.
Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
·
Penawaran elastis : elastisitas > 1.
Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
·
Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga
tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak
ada limit kapasitas produksi.[4][5]
v Faktor-faktor
yang mempengaruhi elastisitas penawaran
1. Barang
hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah
dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri
lebih bersifat elastis.
2. Dalam
jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk
mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis.
Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya tetap
maka sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya
atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya
terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua
faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu
dimana penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas
penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka
menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga
tersebut. Adapun
tiga waktu tersebut adalah:
ü Tiga immediate
Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu
hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
ü The short run, adalah suatu priode
waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang,
tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar
bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas
kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
ü The long run, adalah suatu priode
waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan
bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan
yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga,
bentuk kurva penawarannya lebih elastis.
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan adalah sejumlah barang
yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Dimana Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang
adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang
yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila
harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka
semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus.
Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor
selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Sedangkan Penawaran adalah sejumlah barang
yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Dalam
Penawaran terdapat hukum yang berlaku yang disebut Hukum Penawaran yang
berbunyi “Semakin
tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.” Selain itu, terdapat
faktor – faktor yang mempengaruhui permintaan penawaran barang dalam
perekonomian, secara keseluruhan akan mempengaruhi kurva permintaan dan
penawaran dan pada akhirnya titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran
akan ditemukan.
B. Saran
– saran
Interaksi antara
permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila
pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa
tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan
tersebut di sebut titik keseimbangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukwiaty,
Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran. blogspot.com : chaeraniirma
materinya sangat membantu
BalasHapusHukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
BalasHapus“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.” Selengkapnya Permintaan dan Penawaran